Dahlia's Writing

                                                              Sumber gambar: GuruBerto Ketersediaan infrastruktur yang baik merupakan salah satu prasyarat bagi sektor pendidikan. Dengan adanya akses infrastruktur yang baik maka akan memudahkan baik guru dan murid untuk melakukan pembelajaran luar jaringan. Pemandangan tersebut sudah tidak asing kita temukan di daerah terpencil, terluar dan tertinggal. Potret gambar di atas adalah gambar perjuangan seorang guru yang berjibaku dalam perjalanannya mengajar ke sekolah. Si guru tersebut harus siap mental saat ban motornya tiba-tiba rusak dan mungkin tidak mendapatkan pertolongan dari orang lain. Namun semangat dan dedikasi mengajar layak mendapatkan perhatian supaya infrastruktur jalan diperbaiki oleh pemerintah setempat. Pada masa pandemi Covid-19, kebutuhan akan pemerataan infrastruktur baik non digital maupun digital hingga menjangkau pelosok Indonesia menjadi sebuah penentu keberhasilan pembangunan. Terlebih mewujudkan amanat dari s

  Sumber gambar: dokumentasi pribadi Perayaan peringatan kemerdekaan tahun 2021 merupakan peringatan kemerdekaan Indonesia yang berkesan bagi keluargaku. Kami sekeluarga masih dalam keadaan isolasi mandiri. Kami mengikuti upacara bendera pada saluran TVRI setelah itu kisah inspirasi tenaga kesehatan yang disiarkan di Metro TV. Tingkah keponakanku sungguh menggemaskan ketika menonton upacara bendera. Nala tak sungkan mengucapkan tegak gerak dengan suara lantang padahal umurnya belum dua tahun. Kami sekeluarga tertawa dibuatnya hahaha.... Upacara kenaikan bendera yang dipimpin oleh presiden Joko Widodo berjalan lancar. Serangkaian acara peringatan kemerdekaan dengan pengibaran bendera merah putih sebagai puncak acara mematuhi protokol kesehatan. Jumlah petugas pembawa bendera mengikuti jumlah hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 dengan total petugas sebanyak 68 orang. Parade pesawat tempur TNI angkatan udara mengucapkan selamat hari kemerdekaan RI berjalan baik secerah langit biru

 Sumber foto: dokumentasi pribadi Semua orang pasti senang dengan permainan Kahoot apalagi kalau berhadiah gadget. Webinar berjudul "Drive the future" dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan yang diadakan oleh Hutama Karya hari ini sungguh mengasyikkan. Walaupun berada dalam peringkat 21 dan belum menang, tetap merasakan sukacita. Kecepatan jari memang sangat menentukan. Sumber gambar: dokumentasi pribadi Aku mendapatkan banyak manfaat dengan mengikuti webinar hari ini wawasan tentang mobil listrik dan energi terbarukan pada gambar di atas. Peran mobil listrik memberikan kontribusi besar terhadap kelesatarian lingkungan. Kehadiran mobil listrik yang bisa diisi ulang seperti handphone tentunya harus didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Semoga kehadiran mobil listrik di masa depan menjadi salah satu jawaban akan permasalahan pemanasan global. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Salam Merdeka Covid-19, Dahlia Lidia S

Sumber foto: dokumentasi pribadi Pada tanggal 17 Agustus 2021, Indonesia memperingati hari kemerdekaan ke-76 tahun. Perayaan kemerdekaan tahun ini merupakan tahun kedua yang kita rayakan bersama dalam suasana pandemi Covid-19. Kita tidak melihat lagi senda gurau, canda tawa saat merayakan kemerdekaan dengan berbagai lomba khas tujuhbelasan seperti balap karung, makan kerupuk dsb. Kita tak perlu bersedih dengan ketiadaan lomba. Kreativitas manusia justru terpancar. Ide menciptakan lomba secara virtual dijumpai pada media sosial instagram dengan hadiah pulsa elektronik. Ketika saya melihat postingan PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) provinsi Banten. Saya terkesima dengan lomba tujuhbelasan virtual tersebut.  Lombanya cukup sederhana, kita diminta untuk menuliskan arti kemerdekaan bagi diri kita sendiri. Bebas sebebasnya mengeluarkan pendapat. Maka saya pun menuliskan jawaban saya "Patuhi prokes, Peduli pasien Covid-19 dan Merdeka dari Covid-19". Masalah menang atau ti

  Sumber gambar: Sport Birmingham Pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, AISEI InspiraAction menghadirkan webinar mengenai " Coaching, a new way to empower the students". Webinar ini dibawakan oleh ibu Andri Nurcahyani, kepala sekolah SMP SMA Sekolah Bogor Raya. Beliau berbagi pengalaman mendapatkan materi coaching guru penggerak. Peserta yang hadir bisa dibilang lumayan besar sekitar 30-40 orang dan ada salah satu peserta dari Amerika. Saya tidak mengikuti acara tersebut sampai dengan selesai karena kondisi kesehatan. Webinar berjalan cukup interaktif karena turut melibatkan keaktifan peserta dengan meminta peserta menuliskan jawaban pada kolom chat zoom. Di sela penyampaian materi juga diperlihatkan sebuah video dalam bahasa Inggris yang pesannya memberikan umpan balik itu penting. Sayangnya tidak ada interpreter disediakan. Pertanyaan yang saya ikuti adalah "Apa bedanya teaching, mentoring, coaching dan counseling ". Banyak jawaban beragam yang tertulis pada media

  Setiap orang yang mengalami kemerdekaan pasti merasakan kebebasan. Kebebasan secara jiwa dan raga. Orang yang merdeka tidak merasakan ketakutan. Jiwa yang merdeka selalu memiliki semangat belajar dimanapun dan kapanpun. Guru yang merdeka mengajar itu tidak hanya terpaku pada RPP namum mampu mengembangkan RPP yang menghidupi murid-muridnya akan kehausan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Menjadi guru yang merdeka mengajar juga membutuhkan sikap rendah hati untuk menerima umpan balik membangun baik dari siswa maupun orangtua. Guru yang merdeka mengajar juga guru yang memiliki visi akan masa depan anak didiknya dan mampu melihat bakat tersembunyi anak didiknya Selamat mengalami guru yang merdeka belajar! salam merdeka, Dahlia Lidia Silitonga

  Sumber gambar: Kompas Merdeka mengajar pada masa pandemi menjadi tantangan bagi guru, murid dan orangtua. Pada masa pandemi, guru dituntut lebih aktif mengajar dan orangtua harus turut mendampingi anak-anaknya belajar online. Banyak kita jumpai berbagai platform pembelajaran online mulai dari KIPIN, PINTAR dsb. Media platform tentunya akan menjadi alat membantu tugas guru, mengajar secara kreatif.  Tak sama kondisinya di daerah yang sulit akses jaringan internetnya. Guru berinisiatif mengajar di akhir pekan dengan mengunjungi rumah murid-muridnya. Bahkan tak jarang kita baca atau dengar dari media massa, akses jalan atau jembatan yang rusak. Semangat guru untuk mengajar murid-muridnya di rumah patut diapresiasi. Merdeka mengajar pada masa pandemi memberikan guru keluwesan dan fleksibilitas jam memgajar, metode yang digunakan dan kolaborasi bersama orangtua. Orangtua juga semakin memahami betapa berat dan pentingnya peran guru. Merdeka belajar guru juga tercermin dari kebebasan guru d