Posts

Showing posts from June, 2020

Manajemen keuangan keluarga

Image
Hari ini aku mengikuti seminar "Manajemen keuangan keluarga" yang diadakan oleh UPH dengan dua narasumber yang sangat luar biasa bapak Partogian Sormin dan Antonius Herusetya. Manajemen keuangan keluarga di masa pandemik adalah hal yang sangat penting untuk dikelola dengan baik dan terutama mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif. Paparan presentasi dibuka oleh bapak Partogian Sormin dengan menampilkan data kasus Covid 19 tanggal 28 Juni 2020 dengan jumlah kasus di seluruh dunia sekitar 10 juta kasus dengan kematian 500.000 dan tingkat kesembuhan sebanyak 1.000.000 penduduk. Dengan jumlah kasus yang sangat signifikan bisa dipastikan bahwa pandemik Covid 19 membawa dampak bagi ekonomi keluarga. Sumber kas masuk pun terbagi bagi dalam beberapa kelompok:  pendapatan, pinjaman dan penjualan aset. Pandemik Covid 19 adalah momentum kita untuk berpikir kreatif mendapatkan sumber penghasilan lain mulai dari kegemaran kita dengan berbisnis online. Hal yang menari

Home based learning bersama National Geographic

Image
Hari ini aku mengikuti webinar bagaimana sekolah menyiapkan penunjang pembelajaran jarak jauh yang efektif bersama National Geographic. Acaranya hanya berlangsung 1 jam dari jam 10.00-11.00 WIB. Dipandu langsung oleh Sir Andrew, guru dari salah satu sekolah di New Zealand dan semua materi disampaikan dalam bahasa Inggris. Program pembelajaran jarak jauh yang mampu menunjang efektivitas belajar mengajar pada masa pandemik Covid 19 memang sangat diperlukan. Kita tahu bahwa model pembelajaran jarak jauh online menimbulkan banyak perbedaan emosi, metode dan penilaian yang dilakukan oleh guru dan ini tentunya tidak mudah untuk semua murid dan orangtua. Kita perlu membangun hubungan interpersonal dengan murid kita seperti mengetahui murid kita, memberikan dukungan, pujian, ramah dan menunjukkan personalisasi pelajaran kita sangat dibutuhkan. Karena kita belajar online tentunya akan berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Adapun tips yang diberikan untuk efektivitas belajar o

Posyandu New Normal

Image
Era pandemik memaksa kita untuk mampu beradaptasi dengan kebiasaan dan norma yang baru termasuk pelayanan posyandu. Inilah yang ingin ku bagikan kepada teman temanku percakapanku dengan koordinator bidan di salah satu puskesmas tepatnya di tanggal 23 Mei 2020. Keponakanku yang berumur 9 bulan seharusnya mendapatkan imunisasi campak rubella di posyandu namun karena pandemik akhirnya ke puskesmas. Dan rasa ingin tahuku juga menuntun langkahku untuk datang dan berdiskusi panjang dengan petugas imunisasi di puskesmas.  Aku pun disambut dengan baik oleh ibu koordinator bidan di puskesmas. Kami berdiskusi cukup panjang mengenai penyebab tertundanya pelayanan imunisasi di posyandu selama lebih dari 3 bulan  karena situasi pandemik dan apa tindak lanjut ke depan dari puskesmas. Ternyata ada penyebab di balik semuanya ini dan komunikasi positif memberikan jawaban berarti bagiku. Bukan hanya di komunitas saja pelayanan imunisasi terhenti namun juga pelayanan imunisasi anak s

Sebuah panggilan hidup

Image
Menjadi guru bukan cita citaku sejak kecil,  Menjadi guru juga bukan mimpiku,  Menjadi guru juga tak pernah ada di pikiranku... Menjadi guru juga tak ada menariknya bagiku, Itulah yang tersirat di benakku mengenai guru  Namun sebuah panggilan hidup Tak terlihat oleh mata, ku dengar dan ku alami Mengubah segalanya... Inilah ceritaku, sebuah pangggilan hidup menjadi guru 1. Masa SMA, masa pencarian diri Kenangan di masa SMA yang ku ingat diantaranya adalah guruku dan sampai hari ini aku masih ingat dengan kedua guru mata pelajaranku, bu Ani dan bu Noven. Apa yang membuatku ingat dengan bu Ani, karena guru PKN-ku itu terkenal disiplin dengan anak anak yang tidak taat aturan sekolah apalagi kalau hari Senin, ada siswa yang terlambat upacara bendera, bu Ani tak segan segan menghukum muridnya. Ya, bu Ani terkenal di sekolahku karena kedisplinannya. Kalau bu Noven itu aku mengingatnya karena nilaiku di mata pelajarannya, Ekonomi selalu bagus, tak ada nilai merah.  Mengi

Webinar menjadi guru yang hebat

Image
Hari sabtu yang cerah, aku mengikuti undangan webinar yang di adakan oleh bu Capri dari AISEI, awalnya tidak berniat ikut karena pekerjaan rumah di hari sabtu tetapi tiba tiba akun WAku sudah dimasukkan di dalam WAG, ya akhirnya aku masuk juga walau pun tidak mendaftar sebelumnya. Terlambat masuk sudah di bagian no. 2 Tips menjadi guru yang hebat, lalu ku ambil buku kecil catatanku dan ku tuliskan tips menjadi guru yang hebat. Tips 1: menjadi guru itu harus bahagia dari mendengar ulasan dari bu Capri dan blog teman, dipikir pikir benar juga menjadi guru itu harus bahagia supaya menyampaikan materi pun menyenangkan dan tujuan pembelajaran pun tercapai. Guru bahagia, murid bahagia dan orangtua pun yang mendampingi ikut bahagia. Tips 2:  PerSIAPan, menjadi guru tentunya harus menyiapkan bahan ajar, metode yang akan digunakan dan sebaiknya tertulis di dalam RPP dan syllabus sebelum kegiatan pembelajaran di mulai. Tips 3: FoKus pada SISWA, semua yang kita siapkan tentunya berfo

Perpisahan

Image
Setahun lalu, di saat itulah aku mengetahui sosok Sir Daniel sebagai wali kelas 1 SD, Sir David sebagai guru Computer, Sir Erwin sebagai guru bahasa Inggris. Tak terasa sudah, hari ini, tibalah waktunya berpisah, rasanya ingin menitikkan air mata mengenang kebersamaan dengan rekan kerjaku. Ku dengar ungkapan perpisahan mereka satu per satu mulai dari pertama kali masuk sekolah ini, kenangan mengajar anak anak, pengalaman kebersamaan dengan rekan rekan guru selama di sekolah. Aku belajar dari Sir Daniel sebagai seorang sosok guru yang sabar, pintar dan senang berbagi. Dari Sir David, aku belajar kreativitas mengajar komputer dan dari sir Erwin, aku pun belajar berani mengungkapkan pendapat dan ide yang membangun. Betapa beruntungnya diriku mengenal kalian. Rekan rekan kerjaku yang luar biasa. Dimana pun kalian pergi menjejakkan kaki, biarlah Tuhan menyediakan tempat terbaik. Tetaplah menjadi guru yang bahagia, :) Dahlia L.Silitonga

Pengalamanku menjadi host

Image
Serpong, 17 Juni 2020 Masa pandemik saat ini adalah masa untuk belajar online mulai dari pembelajaran, rapat, webinar hingga pertemuan dengan orangtua pun dilakukan secara online. Untungnya infrastruktur tersedia dan dengan jaringan internet memadai memudahkan untuk dilakukan pertemuan daring di kota besar. Mungkin akan berbeda pembelajaran bila dilakukan di luar pulau Jawa misalnya: guru guru akan pergi dari rumah ke rumah para murid untuk menyampaikan bahan ajar. Tapi hari ini aku mendapatkan kesempatan menjadi host untuk melakukan pertemuan orangtua secara daring dengan menggunakan google meet. Tak terbayangkan sebelumnya. Tadinya hanya peserta yang biasa di undang untuk ikut seminar online, misalnya sekarang menjadi host , wow... Pertama, tentunya aku perlu belajar dari yang lebih tahu dariku, rekan kerjaku di sekolah. Aku belajar mulai dari masuk hingga mengundang, caranya sederhana. Lalu aku praktekkan dengan menggunakan laptopku di rumah malamnya. Aku buka gmailku lalu mencari

Uang, tak pernah cukup

Image
Siapa yang tak kenal dengan uang mulai dari anak anak hingga lansia pasti kenal dan senang dengan uang. Dengan memiliki uang, kita bisa membeli bahan makanan yang kita butuhkan, berbelanja pakaian, bersekolah dan semua kesenangan lain yang bisa kita lakukan. Tak pernah ada yang salah dengan memiliki uang atau menjadi kaya. Tetapi yang salah adalah sikap hati kita ketika kita lebih mencintai uang, mencintai diri kita sendiri daripada Sumber Pemberi Berkat dan sesama. Uang juga bersahabat erat dengan erat dengan sikap konsumerisme. Banyak iklan di media yang menawarkan berbagai produk yang menggiurkan dan membuat kita tergoda untuk membeli yang bukan kebutuhan kita. Metode pengiriman dan pembayaran pun semakin dipermudah dan membuat pembeli merasa nyaman namun hati hati, konsumerisme itu juga merupakan penyakit jiwa yang tanpa kita sadari memasuki kehidupan sehari hari kita. Sekarang orang juga sudah sangat familiar dengan istilah uang elektronik dan mungkin di masa mendatang, ua

Grammar Workshop

Image
Hari Selasa, tgl 09 Juni 2020, saya mengikuti Grammar Workshop online bersama British Council. Saya sangat antusias mengikuti workshop ini agar semakin paham akan pentingnya peranan grammar dalam berkomunikasi. Pertama, sebelum mulai workshop ada semacam pre test untuk melihat kemampuan tata bahasa peserta melalui suatu website. Setelah itu peserta diajak masuk ke ruang utama untuk saling berinteraksi. Kami diajarkan untuk menyederhanakan tata bahasa dengan konsep yang mudah dipahami melalui logika berpikir dari sebuah cerita. Pada dasarnya grammar bahasa Inggris dibedakan menjadi 2: past and present dengan 2 aspek progressive and perfect aspects. Dalam bahasa Inggris, aspek adalah informasi yang didapatkan dari sebuah kata kerja yang tidak berhubungan dengan waktu. Aspek hanya menjelaskan apakah suatu kegiatan itu sudah atau belum selesai. Lalu kita mengkombinasikan 2 grammar dan 2 aspek dalam suatu konteks kalimat (contoh di bawah ini). Sungguh suatu hal menarik untuk dip

Mari bermain dengan magnet

Image
Tepat hari Rabu, tgl 04 Juni 2020, aku sengaja menyusun ujian akhir semester pelajaran IPA adalah menyiapkan video mengajar magnet yang didesain dengan sekreatif mungkin di kelas 2 SD. Setelah 3 kali pertemuan belajar magnet secara online tentunya aku sangat mengharapkan ada yang anak anak didikku pahami dan ketahui kegunaan magnet di dalam kehidupan mereka sehari hari. Magnet bisa kita jumpai dalam keseharian kita dan tanpa kita sadari, misalnya saja bagian belakang kartu bank yang kita miliki dan pada penutup tas. Siapa yang tidak tertarik melihat suatu benda dapat ditarik oleh benda lain atau suatu benda yang menolak untuk ditarik. Itulah magnet, sebuah benda ajaib yang memiliki kekuatan untuk menarik atau menolak suatu benda tertentu tanpa kita sentuh. Pembelajaran magnet pun bisa dikemas dengan menarik melalui percobaan sederhana dengan menggunakan benda benda sekitar yang berada di rumah. Dari hasil ujian anak anak didikku berupa video, aku pun belajar bahwa tern

Antropologi kesehatan di masa pandemik Covid-19

Image
Sumber: webinar Antropologi Kesehatan yang disampaikan oleh Rosalia Sciortino (Mahidol University) 8 poin penting: Antropologi kesehatan: peranan faktor sosial dan budaya dalam kesehatan 1. Pendekatan transdisipliner suatu keharusan untuk penyakit zoonosis (pernyakit yang bersumber dari binatang) dengan melibatkan disipliner dari keilmuan sosial selain medis. 2.  Respon pada Covid 19 yang didasari intervensi sosial melalui pemahaman dan perubahan perilaku dalam konteks sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya. 3. Statistical literacy untuk mengartikan angka: menganalisa angka kasus Covid 19 sesuai dengan konteks lokasi, faktor epidemiologis, iklim, sistem kesehatan, sosial budaya, politik dan ekonomi. 4. Dari ketakutan dan blaming ke ketahanan, ketakutan tidak efektif untuk tindakan pencegahan kesehatan, stigma dan diskriminasi pun. Yang terpenting adalah identifikasi kebutuhan dan merumuskan strategi untuk ketahanan (resiliance). 5. Budaya dan agama tidak mon

Lilin ulang tahun mama

Image
mama potong kue dengan nala, cucu tercinta Tepat hari ini, mamaku genap berusia 64 tahun. Rambut putih mama sudah mulai terlihat tetapi senyum mama menghiasi pagi hariku. Hari pertama ujian semester sekolah berakhir, ku buat seloyang kue bolu pandan jadul. Dengan gembira, ku siapkan semua bahan dan peralatan untuk membuat kue. Mama masih memasak gulai ikan patin di dapur. Kami berdua bersama sama memasak. Selesai memasak, kami pun makan siang. Tak lama kemudian, adikku datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada mama tersayang pulang dari kantor. Adikku sudah mulai bekerja hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan, ke rumah pun dengan memakai masker. Lalu adikku mengeluarkan kue ulang tahun untuk mama. Dengan gembira, adikku mengeluarkan lilin ulang tahun mama angka 67 tahun padahal mama berulang tahun ke-64 tahun. Kami sekeluarga tertawa dan adikku tersipu malu. Akhirnya tidak ada lilin di atas kue ulang tahun mama namun biarlah doa dari kami sekeluarga supaya