Perpustakaan Saidjah Adinda
Sumber: dokumentasi pribadi
Siapa yang senang membaca pasti tertarik untuk berkunjung ke museum Saidjah Adinda. Lokasi perpustakaan ini tepat bersebelahan dengan museum Multatuli. Perpustakaan daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat sebagai perpustakaan terbesar di kabupaten Lebak.
Nama museum ini bisa dikatakan unik serta memiliki cerita memilukan. Kisah cinta Saidjah dan Adinda mirip seperti Romeo dan Juliet. Kisah cinta yang berakhir tragis pada masa penjajahan Belanda, pasangan sejoli ini meninggal dunia.
Penampilan luar perpustakaan Saidjah Adinda terlihar megah, indah dan bersatu dengan alam. Bentuknya menyerupai lumbung padi atau leuit suku Baduy. Nilai filosofisnya adalah melambangkan kemandirian, tidak putus semangat pada keadaan sebagai simbol budaya Lebak.
Perpustakaan Saidjah Adinda memiliki tiga lantai. Pada lantai pertama, kita akan menemukan area parkir, teras, kantin dan mushola. Kemudian, naik ke lantai dua, kita akan menemukan ruangan perpustakaan tempat membaca yang amat nyaman. Koleksi bukunya cukup leengkap yang disusun berdasarkan kategori. Lantai ketiga adalah gedung arsip kedinasan kabupaten Lebak.
Kalian juga bisa menjadi anggota perpusatakaan ini dan gratis hanya dengan menunjukkan KTP atau kartu pelajar. Petugas perpustakaan akan membantu mengisi data keanggotaan. Dengan menjadi anggota, kita bisa meminjam satu buku selama seminggu. Jam kerja perpustakaan dibuka dari pukul 8.00-16.00 WIB. Mari kita berkunjung kesana, teman-teman!
Salam literasi,
Dahlia Lidia S
Comments