Dahlia's Writing

  sumber: cookpad.com Menu makan siang kali ini terasa istimewa. Menikmati makanan suasana pedesaan ikan asin dan sayur asem. Ibu memasak masakan spesial hari ini menu sayur asem dan ikan asin ditambah ikan teri yang disambal. Rasanya mantap sekali. Bukan hanya karena sayur asem dan ikan asin menunya tetapi dinikmati bersama keluarga tercinta. #thepowerofkepepet #pikir15menit #nulis15menit #kasihsayang #Day16FebAISEIWritingChallenge

Hari minggu ini bertepatan dengan hari kasih sayang. Hari kasih sayang selalu identik dengan coklat tentunya. Aku memutuskan memberikan sebatang coklat untuk mamaku tersayang. Coklatnya tak seberapa harganya tetapi niat hati untuk memberi sesuatu kepada mama. Tanpa berpikir lama, aku beranjak pergi ke Indomaret dekat rumah dan membelinya (gambar di bawah). Aku menghiasnya dan mengirimkan ucapan selamat hari kasih sayang kepada mama melalui WA grup keluarga. Semoga mama senang menerimanya, :) #thepowerofkepepet #pikir15menit #nulis15menit #kasihsayang

  Salah satu tempat yang menggambarkan kemiskinan adalah kehidupan di kolong jembatan. Di bawah kolong jembatan, kita bisa melihat kemiskinan di kota Jakarta. Tak sengaja, aku menonton siaran di salah satu televisi swasta ketika menunggu panggilan dokter. Sebuah acara di televisi yang menceritakan berbagi kepada orang susah tepatnya di bawah kolong jembatan Kampung Melayu, Jakarta. Aku tak pernah menyangka ternyata ada yang tinggal di bawah kolong jembatan. Kehidupan sangat miris dan jauh dari kehidupan layak. Ada seorang selebriti yang berbagi makanan bahkan memperhatikan berbagi makanan kucing. Aku menyadari bahwa aku kurang memiliki kepedulian terhadap sesamaku. Lantas tanpa berpikir panjang, aku mengambil handphoneku dan mulai berdonasi melalui layanan kita bisa. Sekecil atau sebesar apapun donasi kita bila diberikan dengan hati tulus dan gembira, Tuhan pasti membalasnya. Yang terpenting, mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita. #thepowerofkepepet #pikir15menit #nulis15menit #

  "Bu, minta sedekahnya", sontak aku kaget dengan permintaan memelas pengemis tua yang berjalan ke arahku. Aku sedang membeli telor dan di tanganku tidak ada uang ribuan. Aku pun merespon, maaf ya, bu. Namun aku tiba-tiba berubah pikiran dalam waktu satu detik sebelum ibu pengemis tua itu pergi menjauh dariku. Aku meminjam uang ribuan kepada wanita penjual telur itu. Lantas ku panggil ibu pengemis tua itu. Aku meminta maaf kepadanya dan ku berikan uang ribuan kepadanya. Tampak wajahnya bersinar dan mengucapkan terima kasih. Lalu aku mengganti uang yang ku pinjam pada wanita penjual telur itu. Dalam perjalananku pulang, teringatlah aku akan kisah orang Samaria yang baik hati. Tuhan mengajarku untuk senantiasa berbagi kepada sesama, seberapa pun jumlahnya. Berikanlah dengan sukacita. Hari ini aku telah belajar melakukan tindakan kasih kepada sesama. Sekiranya aku mampu belajar untuk memberikan lebih lagi kepada pengemis tua itu kelak. #thepowerofkepepet #pikir15menit #tulis15me

  sumber: free png Dalam ilmu kesehatan, salah satu kelompok rentan adalah orang berusia lanjut di atas 60 tahun. Kelompok rentan perlu sekali mendapatkan perhatian dari pemerintah dan berbagai pihak. Di tengah pandemi Covid 19, lansia menjadi prioritas vaksinasi Covid 19. Hari ini, kita mendengar kabar gembira bahwa vaksin Sinovac sudah dapat diberikan kepada lansia setelah mendapatkan izin darurat dari BPOM. Sebuah kabar baik yang sungguh menggembirakan semua pihak.  Tentunya pemberian vaksin Sinovac Covid 19 harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemeriksaan kesehatan sebelum diberikan vaksin dan observasi setelah selesai mendapatkan vaksinasi harus secara konsisten dilakukan. Adapun yang menjadi latar belakang pemberian vaksinasi kepada kelompok lansia karena persentase kematian pasien Covid 19 sebesar 47,3%. Dengan pemberian vaksinasi Sinovac maka diharapkan angka kematian lansia akibat Covid 19 menjadi menurun. Penyakit penyerta atau komorbid tidak diperbolehkan mendapatkan vak

  Apa sih rahasia belajar menyenangkan era pembelajaran jarak jauh masa pandemi Covid 19?  Apakah sama metode belajarnya dengan pertemuan tatap muka? Bagaimana supaya murid tidak merasa bosan selama PJJ? Nah, semua jawaban atas pertanyaan tersebut dapat kita temukan sore ini bersama AISEI. Yukk, intip ceritanya, teman-teman... 1. Latar Belakang A. Sebelum masa pandemi Covid 19, negara-negara maju sudah terlebih dahulu menyiapkan infrastruktur pembelajaran dalam jaringan. Negara kita tertinggal namun pandemi Covid 19 membuat pembelajaran dalam jaringan semakin cepat, jauh dari apa yang direncanakan bahkan apa yang dipelajari di bangku kuliah keguruan di bidang pendidikan. Aplikasi e-business dalam bidang bisnis, aplikasi e-health dalam bidang kesehatan, aplikasi e-agriculture dalam bidang pertanian dsb. Kesemua itu berbasis dari jaringan internet dan memberikan manfaat. B. The triune brain/three of one brain (Mac Lean) Menciptakan susasan belajar menyenangkan juga turut memberikan sti

Hari sabtu adalah hari terakhir di akhir minggu. Hari Sabtu biasanya ku gunakan untuk melakukan kegiatan bersama keluarga. Karena hari Sabtu, aku bangun tak seperti biasanya, agak siang tetapi tak sampai matahari di tengah hari. Semalam hujan turun dengan deras tanpa sadar membuatku semakin menikmati mimpi. Paginya aku mengganti seprai, membersihkan lemari dan mengepel lantai kamar. Lalu aku pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan seminggu ke depan. Tak lupa ku pakai masker dan minum segelas susu. Aku pun berbelanja di pasar sesuai dengan budget dan keperluan. Selesai berbelanja, aku sarapan dan bermasker ria. Tak lupa menyetrika pakaian pada siang harinya. Aku beristirahat sejenak selama 1,5 jam karena ku baca chat WA ada undangan webinar dari om Jay. Aku melanjutkan aktivitas dengan membuat kue bolu cinta sore menjelang malam. Adonan masih menggunakan delapan buah telor, seperempat tepung terigu, dua ratus gram mentega, gula secukupnya, pengembang kue dan vanili.  Bolu cinta masak,