Swab Antigen Malaria dan Covid 19
Sumber: website PON resmi Papua 2021
Semarak Pesta Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 telah berlalu. Di tengah suasana pandemi Covid 19, acara PON menjadi ajang perayaan olahraga yang rentan terhadap potensi penularan penyakit Covid 19. Bukan hanya bahaya Covid 19 yang menghantui namun juga penyakit malaria.
Perayaan PON XX dilakukan di Papua selama 2 minggu. Papua merupakan daerah yang masih memiliki angka kasus penyakit malaria. Setiap orang yang pulang dari Papua pasti ada saja yang terinfeksi malaria. Menyikapi potensi penularan kedua penyakit yang lebih luas maka setiap atlit PON yang pulang dari Papua wajib dilakukan swab antigen.
Untuk mengetahui seseorang terinfeksi penyakit malaria maka dilakukan tes antigen menggunakan RDT (rapid diagnostic test). Sediaan darah pasien diambil kemudian diletakkan pada suatu alat yang dapat mendeteksi ada tidaknya penyakit malaria pada penderita. Hasil sediaan darah rapid diagnostics test (RDT) bisa terlihat secara cepat dan pasien langsung diberikan obat anti malaria.
Pemeriksaan RDT
sumber: dokumentasi pribadi
Berbeda dengan malaria dimana penularannya melalui nyamuk maka penularan Covid 19 secara langsung, melalui udara. Pemeriksaan pasien Covid 19 dilakukan melalui swab antigen dan PCR. Swab antigen yang dilakukan umumnya pada penderita Covid 19 disebut antigen nasofaring. Pemeriksaan dikerjakan secara cepat untuk mendeteksi ada tidaknya virus Covid 19 pada pasien. Swab antigen nasofaring menggunakan alat swab dan petugasnya wajib menggunakan alat pelindung diri. Jika terinfeksi Covid 19 maka pasien segera di karantina.
Pelatihan swab antigen
sumber: dokumentasi pribadi
Demikianlah pentingnya kedua pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mencegah potensi penularan kedua penyakit baik Covid 19 dan malaria secara lebih luas.
Foto tim tracer Covid 19 Puskesmas kecamatan Tanah Abang,
Oktober 2021.
Dokumentasi pribadi
Salam sehat dan bahagia!
Penulis,
Dahlia Lidia S
Comments