Kematian Ibu di Indonesia: Riwayatmu Dulu hingga Kini

 





Webinar kesehatan hari ini mengambil momentum peringatan hari Kartini. Setiap tahun Indonesia selalu memperingati hari Kartini pada tanggal 21 April. Kartini adalah sosok pejuang emansipasi wanita Indonesia. Kartini meninggal pada usia yang masih muda, 25 tahun setelah melahirkan anaknya yang pertama. Tapi tahukah kita apa yang membuat Kartini meninggal?

Sejarah mencatat Kartini meninggal disebabkan oleh ekslampsia. Ekslampsia adalah gangguan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Ekslampsia dan pendarahan adalah gangguan kehamilan yang harus terinformasi dengan baik pada calon-calon ibu semenjak usia sekolah. Ekslampsia dapat dicegah melalui penanganan yang tepat.




117 tahun sesudah kematian Kartini, angka kematian Ibu di Indonesia masih sama dengan angka kematian di negara Afrika sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015. Data terakhir menunjukkan bahwa 71% angka kematian ibu terjadi di RS di tahun 2018. Target pembangunan Indonesia adalah mencapai 183 per 100.000 kelahiran hidup melalui berbagai terobosan. 



Mengapa penurunan AKI menjadi isu yang diangkat? 
Angka kematian ibu di Indonesia adalah peringkat ketiga di ASEAN. Investasi sumber daya manusia dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita dan anak usia sekolah. Peran suami dalam mendukung persalinan ibu menjadi sangat krusial. Angka kematian ibu di Indonesia merupakan salah satu poin target SDGs.

Strategi yang telah dilakukan dalam upaya penurunan angka kematian ibu melalui program keluarga berencana (KB), meningkatkan layanan maternal di RS rujukan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan khususnya bidan desa dan dukun serta edukasi digital pada remaja. 



Apa peran kita masing-masing dalam kontribusi penurunan angka kematian ibu? Peran kita salah satunya menginformasikan materi webinar hari ini dengan menuliskannya dalam blog kemudian membagikannya ke teman-teman kita. 


#inspirasikartini
#kurikulumngumpet




Comments

Luar biasa ulasannya Bu. Mungkin Bagi kami para Bapak/suami harus bisa menjadi suami siaga dalam segala hal.
Sumarjiyati said…
Tetimakasih mb smg angja kematian ibu saat persalinan dapat kita cegah dngan mlkukn prisedur-prosedur yang benar. Suami siaga sangat dibutuhkan dalam hal ini

Popular posts from this blog

Tematik: Ayo, Membuat Kolase Bebek!

Mimpi Punya Laptop Asus

Amazing animals