Sepeda baru Dido



Hari ini Dido merasa sangat senang. Ayahnya membelikannya hadiah sepeda baru. Dido mendapatkan sepeda baru karena naik kelas. Dido sudah lama menginginkan sepeda baru. Dido rajin menabung supaya bisa membeli sepeda baru. Tetapi ayahnya sudah terlebih dahulu menyiapkannya dan memberikannya pada waktu yang tepat.

Walaupun Dido sudah memiliki sepeda baru tetapi Dido belum bisa naik sepeda. Karena itu Dido mengisi liburan semester dengan belajar bersepeda. Setiap sore, Dido berlatih naik sepeda di komplek rumahnya. Dido berlatih ditemani ibunya. Ibu Dido sabar mengajar Dido bersepeda. Pernah suatu kali, Dido terjatuh dari sepedanya. Lutut kaki sebelah kiri Dido terluka. Terasa sangat sakit.  Ibunya dengan sigap mengobati luka pada lutut kaki Dido. Selama tiga hari, Dido tidak berlatih bersepeda. Dido beristirahat di rumah.

Setelah lukanya sembuh, Dido kembali melanjutkan berlatih bersepeda. Dido bersemangat meneruskan latihannya hingga bisa. Tepat di hari ke-10, Dido sudah mampu menjaga keseimbangan badannya dengan baik. Dido sudah bisa menaiki sepedanya. Dido sangat senang. Dido menunjukkan wajah gembiranya ketika mengayuh sepeda barunya kepada ayah dan ibunya. Ayah dan Ibu Dido tentu merasa bahagia melihat keberhasilan Dido. Mereka tak lupa menasihati Dido agar berhati-hati menaiki sepeda. Berlatih dengan tekun ternyata membawa keberhasilan.

Biodata Penulis

Dahlia Lidia Silitonga merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis kelahiran Jakarta tahun 1985 mulai menekuni dunia pendidikan sebagai salah seorang guru Sains di salah satu sekolah swasta di kota Tangerang Selatan tahun 2016. Kemudian pada tahun 2019-2020, penulis berkiprah menjadi guru bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar dan hingga kini masih aktif mengajar.

Peenulis merupakan lulusan sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2007. Penulis pernah mengikuti Training for teachers Binus University pada tahun 2019. Selama berkuliah sarjana, penulis pernah mendapatkan beasiswa selama dua semester. Penulis juga akti melayani sebagai relawan contact tracer Covid 19 di DKI Jakarta, aktif sebagai kader Posyandu dan nasabah Bank Sampah.

Sosok inspirasiny ada ayahnya. Ayahnya terus menginspirasi dalam dunia pendidikan. Profesi ayahnya yang merupakan seorang dosen membuat penulis untuk terus belajar dan belajar. Moto hidup penulis " Teruslah berusaha dan pantang menyerah".

Comments

Fary said…
Sepedanya belum diinfokan bentuknya warnanya..hehehe

Popular posts from this blog

Mimpi Punya Laptop Asus

Hujan di bulan Desember

Tematik: Poster Menjaga Kebersihan