Bermain sambil belajar





s.id/kanalsatuguru

Kegiatan bermain seringkali dianggap sebagai pelarian atau jeda dari kegiatan belajar yang sesungguhnya. Namun, bagi anak-anak bermain adalah kegiatan belajar yang sesungguhnya.

-- Tuan Rogers--



sumber gambar: dokumentasi pribadi

Apakah kita mengetahui bahwa ada tekanan yang tidak terucap atau bahkan terucapkan ketika mengatur aktivitas bagi murid-murid kita? Apakah itu ekstrakurikuler, tugas, persiapan ujian atau kita sibuk mengerjakan rencana pembelajaran berapa kali pelajaran Matematika, Komputer, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial setidaknya ada dua kali dalam seminggu? Berapa kali kita mendengar sebagai guru, hari-hari mereka sudah dipenuhi dengan berbagai jadwal kegiatan yang padat baik di sekolah dan les?

Sebaliknya kapan terakhir kali kita mendengar mereka berteriak mengatakan, "hari Sabtu ini, saya akan pergi bermain bersama teman-teman?"

Istilah kata bermain maksudnya bukan bermain piano, permainan sepakbola atau bermain bersama yang aktivitasnya sudah ditentukan oleh orang dewasa. Bermain adalah ketika mereka dibiarkan bermain dengan permainan mereka sendiri, bermain bersama teman atau bermain sendiri, untuk bermain apa pun yang menurutnya menarik selama yang mereka kehendaki. Bermain secara bebas bermanfaat mengurangi rasa cemas. Kemampuan mengelola emosi dan menghadapi stres merupakan kunci hidup sehat ketika beranjak dewasa.

Lalu apakah peran seorang guru ketika seorang murid bermain sambil belajar?

Seorang guru mampu berperan sebagai fasilitator atau penyedia layanan kegiatan anak. Fasilitator ikut terlibat ketika murid berencana bermain mulai dari memilih alat permainan, menetapkan aturan permainan dan pelaksanaannya. Sebagai seorang penyedia layanan maka seorang guru dituntut untuk ikut aktif, kreatif dan dinamis. Dengan keaktifan seorang guru dalam kegiatan bermain anak, kedekatan emosional seorang guru dan murid sebagai teman bermain akan terbentuk.

Guru menerapkan bermain sebagai strategi pembelajaran pada mata pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran berbasis daring di masa pandemi banyak memberi ruang dan kesempatan menggunakan media pembelajaran interaktif yang menyenangkan bagi murid. Salah satu contoh permainan dengan menggunakan kahoot sebagai bentuk evaluasi pemahaman anak akan apa yang sudah diajarkan oleh guru. 

Bermain sambil belajar menjawab dari inti guru merdeka belajar di dalam proses pembelajaran. Hal utama yang harus terbentuk dalam proses pembelajaran merdeka adalah menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi murid. Sedangkan esensi dari jiwa guru merdeka belajar adalah kebebasan. Merdeka belajar memberikan kebebasan dalam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran namun dengan tetap menaati peraturan dan prosedur yang ada. Guru dan sekolah diberikan kebebasan merancang proses pembelajaran yang paling cocok bagi murid.

Sebuah ilustrasi sederhana untuk memberikan pemahaman guru merdeka belajar disajikan berikut ini. Bu Nurmala berdomisili di kota Tangerang Selatan. Suatu hari ia berencana hendak menjenguk adiknya yang sedang sakit di Kota Malang. Harapannya dalam seminggu rencana tersebut dapat terealisasi. Pada bagian mana konsep guru merdeka belajar tampak pada ilustrasi tersebut? 

Sesuai dengan esensi merdeka belajar terwujud dalam proses untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pilihan untuk bisa tiba di Kota Malang, misalnya menggunakan pesawat, mobil pribadi, kereta api, bus atau menggunakan bentuk sarana transportasi lainnya. Di sini bu Nurmala memiliki kemerdekaan dalam memilih transportasi dengan mempertimbangkan berbagai keadaan, seperti biaya, waktu, kemudahan dan kenyamanan.

Anak yang belajar dalam kondisi yang menyenangkan diyakini memberikan dampak positif dalam beberapa aspek. Kondisi yang menyenangkan akan memicu tumbuhnya mental yang sehat pada diri anak. Perasaan gembira secara psikologis menjadi dasar yang penting dalam membangun kecintaan belajar dan ketahanan diri. Anak tidak cepat merasa bosan atau mudah menyerah ketika menghadapi materi menantang. Ide-ide akan mengalir secara deras sehingga memunculkan kreativitas.

Dalam mewujudkan merdeka belajar, guru berperan sama halnya ketika murid bermain sambil belajar. Guru sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan bagi murid. Hal ini dilakukan melalui berbagai pendekatan secara personal, penggunaan metode dan media pembelajaran yang interaktif.


Penulis,


Dahlia Lidia S

Guru Life Community School



Biodata Penulis

Dahlia Lidia Silitonga merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis kelahiran Jakarta tahun 1985 mulai menekuni dunia pendidikan sebagai salah seorang guru Sains di salah satu sekolah swasta di kota Tangerang Selatan tahun 2016. Kemudian pada tahun 2019-2020, penulis berkiprah menjadi guru bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar dan hingga kini masih aktif mengajar.

Penulis merupakan lulusan sarjana Kesehatan Masyarakat  Universitas Sumatera Utara tahun 2007. Penulis juga pernah mengikuti Training for teachers Binus University pada tahun 2019. Selama berkuliah sarjana, penulis pernah mendapatkan beasiswa selama dua semester dan menyelesaikan studi sarjana selama empat tahun. Penulis juga aktif melayani sebagai relawan Covid 19 di DKI Jakarta dan terlibat sebagai salah satu nasabah Bank Sampah.

Sosok inspirasinya adalah ayahnya. Ayahnya sangat menginspirasinya dalam dunia pendidikan. Profesi ayahnya yang merupakan seorang dosen membuat penulis untuk terus belajar dan belajar. Moto hidup penulis "Teruslah berusaha dan Pantang Menyerah".

 

                                                                                                                                      

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi Punya Laptop Asus

Hujan di bulan Desember

Tematik: Poster Menjaga Kebersihan