Bermain Sambil Belajar di Pusat Peragaan Iptek

 


Bermain sambil belajar pasti sesuatu yang menyenangkan karena subjek mengalami pembelajaran itu sendiri. Tidak semua murid menyenangi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena biasanya ada banyak rumus-rumus yang harus diingat misalnya rumus menghitung kecepatan cahaya, berat dan massa benda, dll. Salah satu jalan mengenalkan teori-teori pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi agar menggembirakan, dilakukan dengan berkunjung (Study Tour) ke Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Dengan bermain, murid-murid tidak merasa terbeban belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi tetapi merasakan kegembiraan.

Mari berkenalan dengan Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disingat Pusat Peragaan Iptek TMII (Science Center) adalah sarana dan metode pembelajaran luar sekolah yang didirikan untuk menumbuh kembangkan kecintaan dan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Ide pendiriannya bermula dari Mentri Riset dan Teknologi, Prof.DR. B.J. Habibie. Beliau memiliki visi mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991 (www.tamanmini.com).

PP-IPTEK TMII didesain secara futuristik agar menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi semua orang yang berkunjung melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan. Melalui stimulasi dan interaksi kelima panca indra maka diharapkan mampu mendorong tumbuhnya pemikiran, ide tentang apa, mengapa, dan bagaimana iptek digali, dimanfaatkan agar masyarakat merasa lebih nyaman, memudahkan dan  hidup sejahtera.


sumber gambar: tamanmini.com

Momok menakutkan mengenai ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan ketika mengunjungi PP-IPTEK TMII. Pengunjung dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang disediakan. Alat peraga disiapkan untuk anak-anak usia jenjang sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA). Beberapa alat peraga menantang misalnya sepeda layang, roket air, ruangan laser, gyro extreme, bangunan kaca, generator Van De Graft, dan simulator gempa bumi.

   
Ruangan Laser
 
sumber gambar: dokumentasi pribadi


Gyro Extreme

sumber gambar: dokumentasi pribadi




Peragaan Cahaya

sumber gambar: dokumentasi pribadi

Kegiatan yang ditawarkan kepada para pengunjung beragam dan disesuaikan dengan dengan sasaran untuk tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), dan keluarga meliputi demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, peneropongan bintang, science camp, aneka lembar kreatifitas, kuis dan lomba perancangan alat peraga. Ada lembar aktivitas kegiatan yang disediakan untuk beberapa alat peraga tertentu.

Seperti tampak pada gambar pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Virtual Reality (VR). Realitas maya atau Virtual Reality adalah teknologi yang mampu membuat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan hasil simulasi komputer, suatu lingkungan sungguhan di dunia nyata yang disalin dalam lingkungan fiktif yang ada hanya dalam imajinasi. Pengalaman pembelajaran dengan melibatkan indra mata dan telinga dengan didukung teknologi realitas maya atau virtual reality menjadi sesuatu yang baru dan menantang.

Pengalaman penulis menggunakan kacamata 3D yang mampu mengubah lingkungan sekitar menjadi ekosistem baru yang sudah diprogram komputer. Ada dua ekosistem yang ditawarkan di Pusat Peragaan Iptek dengan memilih ekosistem laut atau hutan. Kemudian penulis diarahkan oleh petugas menggunakan alat-alat virtual reality seperti headset dan oculus yang sudah disiapkan. Setelah itu penulis memilih bereksplorasi pada ekosistem hutan. Berjalan keliling hutan seorang diri secara virtual. Melihat harimau secara dekat tetapi tidak merasa takut diterkam. Mengenal spesies tanaman hanya dengan menyentuh tombol pada layar.

Pengetahuan pembelajaran menggunakan sentuhan teknologi realitas maya bagi penulis sendiri memberikan sensasi tak terlupakan. Murid-murid sekarang hidup dalam era digital. Mereka akan merasa sukacita belajar dari hal yang terdekat dari kehidupan sehari-hari dengan menggunakan alat-alat-alat teknologi. Mereka merasa betah berlama-lama bermain menggunakan virtual reality. Pendekatan ini bisa dimanfaatkan guru atau orangtua untuk belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Belajar ilmu pengetahuan alam dengan cara yang baru tentu menghasilkan ingatan yang lebih lama.


Virtual Reality

sumber gambar: dokumentasi pribadi







Salam literasi,

Penulis,
Dahlia Lidia S
Guru Life Community School.

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi Punya Laptop Asus

Hujan di bulan Desember

Tematik: Poster Menjaga Kebersihan