Posts

Uang, tak pernah cukup

Image
Siapa yang tak kenal dengan uang mulai dari anak anak hingga lansia pasti kenal dan senang dengan uang. Dengan memiliki uang, kita bisa membeli bahan makanan yang kita butuhkan, berbelanja pakaian, bersekolah dan semua kesenangan lain yang bisa kita lakukan. Tak pernah ada yang salah dengan memiliki uang atau menjadi kaya. Tetapi yang salah adalah sikap hati kita ketika kita lebih mencintai uang, mencintai diri kita sendiri daripada Sumber Pemberi Berkat dan sesama. Uang juga bersahabat erat dengan erat dengan sikap konsumerisme. Banyak iklan di media yang menawarkan berbagai produk yang menggiurkan dan membuat kita tergoda untuk membeli yang bukan kebutuhan kita. Metode pengiriman dan pembayaran pun semakin dipermudah dan membuat pembeli merasa nyaman namun hati hati, konsumerisme itu juga merupakan penyakit jiwa yang tanpa kita sadari memasuki kehidupan sehari hari kita. Sekarang orang juga sudah sangat familiar dengan istilah uang elektronik dan mungkin di masa mendatang, ua

Grammar Workshop

Image
Hari Selasa, tgl 09 Juni 2020, saya mengikuti Grammar Workshop online bersama British Council. Saya sangat antusias mengikuti workshop ini agar semakin paham akan pentingnya peranan grammar dalam berkomunikasi. Pertama, sebelum mulai workshop ada semacam pre test untuk melihat kemampuan tata bahasa peserta melalui suatu website. Setelah itu peserta diajak masuk ke ruang utama untuk saling berinteraksi. Kami diajarkan untuk menyederhanakan tata bahasa dengan konsep yang mudah dipahami melalui logika berpikir dari sebuah cerita. Pada dasarnya grammar bahasa Inggris dibedakan menjadi 2: past and present dengan 2 aspek progressive and perfect aspects. Dalam bahasa Inggris, aspek adalah informasi yang didapatkan dari sebuah kata kerja yang tidak berhubungan dengan waktu. Aspek hanya menjelaskan apakah suatu kegiatan itu sudah atau belum selesai. Lalu kita mengkombinasikan 2 grammar dan 2 aspek dalam suatu konteks kalimat (contoh di bawah ini). Sungguh suatu hal menarik untuk dip

Mari bermain dengan magnet

Image
Tepat hari Rabu, tgl 04 Juni 2020, aku sengaja menyusun ujian akhir semester pelajaran IPA adalah menyiapkan video mengajar magnet yang didesain dengan sekreatif mungkin di kelas 2 SD. Setelah 3 kali pertemuan belajar magnet secara online tentunya aku sangat mengharapkan ada yang anak anak didikku pahami dan ketahui kegunaan magnet di dalam kehidupan mereka sehari hari. Magnet bisa kita jumpai dalam keseharian kita dan tanpa kita sadari, misalnya saja bagian belakang kartu bank yang kita miliki dan pada penutup tas. Siapa yang tidak tertarik melihat suatu benda dapat ditarik oleh benda lain atau suatu benda yang menolak untuk ditarik. Itulah magnet, sebuah benda ajaib yang memiliki kekuatan untuk menarik atau menolak suatu benda tertentu tanpa kita sentuh. Pembelajaran magnet pun bisa dikemas dengan menarik melalui percobaan sederhana dengan menggunakan benda benda sekitar yang berada di rumah. Dari hasil ujian anak anak didikku berupa video, aku pun belajar bahwa tern

Antropologi kesehatan di masa pandemik Covid-19

Image
Sumber: webinar Antropologi Kesehatan yang disampaikan oleh Rosalia Sciortino (Mahidol University) 8 poin penting: Antropologi kesehatan: peranan faktor sosial dan budaya dalam kesehatan 1. Pendekatan transdisipliner suatu keharusan untuk penyakit zoonosis (pernyakit yang bersumber dari binatang) dengan melibatkan disipliner dari keilmuan sosial selain medis. 2.  Respon pada Covid 19 yang didasari intervensi sosial melalui pemahaman dan perubahan perilaku dalam konteks sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya. 3. Statistical literacy untuk mengartikan angka: menganalisa angka kasus Covid 19 sesuai dengan konteks lokasi, faktor epidemiologis, iklim, sistem kesehatan, sosial budaya, politik dan ekonomi. 4. Dari ketakutan dan blaming ke ketahanan, ketakutan tidak efektif untuk tindakan pencegahan kesehatan, stigma dan diskriminasi pun. Yang terpenting adalah identifikasi kebutuhan dan merumuskan strategi untuk ketahanan (resiliance). 5. Budaya dan agama tidak mon

Lilin ulang tahun mama

Image
mama potong kue dengan nala, cucu tercinta Tepat hari ini, mamaku genap berusia 64 tahun. Rambut putih mama sudah mulai terlihat tetapi senyum mama menghiasi pagi hariku. Hari pertama ujian semester sekolah berakhir, ku buat seloyang kue bolu pandan jadul. Dengan gembira, ku siapkan semua bahan dan peralatan untuk membuat kue. Mama masih memasak gulai ikan patin di dapur. Kami berdua bersama sama memasak. Selesai memasak, kami pun makan siang. Tak lama kemudian, adikku datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada mama tersayang pulang dari kantor. Adikku sudah mulai bekerja hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan, ke rumah pun dengan memakai masker. Lalu adikku mengeluarkan kue ulang tahun untuk mama. Dengan gembira, adikku mengeluarkan lilin ulang tahun mama angka 67 tahun padahal mama berulang tahun ke-64 tahun. Kami sekeluarga tertawa dan adikku tersipu malu. Akhirnya tidak ada lilin di atas kue ulang tahun mama namun biarlah doa dari kami sekeluarga supaya

Merawat bangsa sebuah perjalanan

Image
Serpong, 31 Mei 2020 Ku tuliskan dengan cinta sebuah ulasan singkat atas dedikasi para tenaga kesehatan di masa kolonial Belanda dan kemerdekaan hingga masa kini khususnya di masa pandemik pengorbanan para tenaga kesehatan, semoga selalu menginspirasi kita untuk selalu berbuat kebaikan dan memotivasi kita untuk berkarya dalam kehidupan nyata.  Dalam buku ini, Hans Pols menuliskan secara eksplisit perjalanan sejarah di masa kolonial dan kemerdekaan yang diwarnai dinamika politik peran para dokter Hindia Belanda dan dilanjutkan oleh para dokter Indonesia, telah berjasa merintis pendidikan Kesehatan Masyarakat dan fundamental dunia kesehatan di Indonesia. Merawat bangsa, sebuah judul yang tepat untuk menggambarkan pergerakan dan perjuangan para dokter Indonesia dimulai dengan Budi Utomo (20 Mei 1908) yang menjadi gerakan nasionalis para dokter, politik etis dan pemberantasan penyakit malaria. Kehidupan para pelajar pun turut dituliskan dan disertakan dengan gambar masa pengaj

Buku diary pertamaku

Image
Serpong, 29 Mei 2020 Hari ini perjalanan keluar rumah dimulai dengan pergi ke Apotik, ku siapkan catatan obat papa yang hendak dibeli, sepatu, topi dan masker tak ketinggalan. Sebelum berangkat, tak lupa berdoa supaya berjalan dalam penyertaanNya. Aku pun melangkahkan kakiku dengan riang. Ku tunggu angkot arah tujuan BSD dengan sabar. Hanya aku sendiri di dalam angkot hingga tujuan BSD dan aku tiba dengan selamat di tujuanku. Ketika hendak masuk, ku lihat ada seorang ibu pemulung dan anaknya menaruh barangnya di depan Apotik, tanpa pikir panjang ku berikan tanganku padanya dan mengajar anak itu menggunakan hand sanitizer di tempat yang sudah disediakan oleh pihak Apotik. Kelihatannya anak dan ibu itu hendak membeli vitamin. Tetapi tak berapa lama tiba giliranku, aku pun mengeluarkan catatan dari dalam tasku dan memberikan kepada petugas agar pesanan obat papa disiapkan. Ada satu jenis obat papa yang kurang lengkap karena habis dan ku minta petugas menuliskannya di kertas pe