Mendokumentasikan Kegiatan dengan Menulis di Blog
Hari ini, komunitas penulis AISEI mengadakan webinar online ke-7 bersama Om Jay dan pak Dedi Dwitagama. Pendahuluan dibuka terlebih dahulu dengan perkenalan oleh Bu Capri dan Bu Dea. Hari ini tidak ditampilkan materi presentasi. Pembicara menyampaikan materi webinar dengan bercerita menulis peristiwa melalui pengalaman hidupnya. Dengan menulis, beliau memiliki pengalaman menjadi pembicara ke seluruh nusantara. Konsistensi penulisan adalah hal yang sangat penting.
Sesi tanya jawab, interaksi dua arah pun dibuka oleh pak Dedi dengan dimodetari bu Dea:
1. Pertanyaan dari bu Fahriyani: Apakah ada buku tips utk menjadi guru karena sistem pendidikan sekarang peran orangtua sangat penting?
Tidak ada buku tips keefektifan PJJ namun berusahalah menaruh empati kebutuhan anak
2. Pertanyaan dari ibu Harum Handayani: Bagaimana terkait kehebohan program POP?
Program yang konsepnya tidak terlalu mengena sasaran dan cenderung tidak baik.
3. Pertanyaan dari bu Ismi: Cara menulis di kompasiana?
Ikuti langkah langkah dari browsing internet, cara simple ibu punya email, lengkapi data data seperti KTP untuk diverifikasi.
4. Pertanyaan Ibu Sumarjiyanti: bagaimana mengatur blog agar bias mengelompokkan antara kegiatan sekolah kita dan kegiatan sehari hari kita di rumah. Seperti pengalaman om dedi di awal-awal ngeblog. Sementara blog saya jg demikian isinya macem-macem tulisan
dibuat per halaman dengan topik yang berbeda untuk kegiatan sekolah dan di rumah dan tulislah dahulu baru nanti dibagi bagi kelompoknya.
5. Pertanyaan dari pak Nengah: bagaimana menangani kebuntuan dalam menulis?
Kalau kita sedang buntu, bacalah tulisan tulisan orang (blog walking).
6. Pertanyaan dari bu Isnanaini: Adakah trik mengajari siswa bermain blog, yang kondisinya sekolah di daerah rawan signal?
Meminta murid untuk menulis tugas dan nama guru yang memberikan tugas, menulis dengan menggunakan gaya bahasa sendiri, tinggalkan komentar di blog yang kita kunjungi dan tulisan bisa disimpan dalam cloud dengan menggunakan platform tertentu.
7. Pertanyaan dari pak Rabetsakariono: kalau yang profesi guru, menulis di blog sebaiknya fokus tentang pendidikan atau gimana? Tidak terbatas masalah pendidikan-kah?
Tidak terbatas dengan masalah pendidikan tetapi bisa juga dari pengalaman sehari hari
8. Pertanyaan dari pak Sumaryanto: Bagaimana cara memotivasi teman-teman sejawat untuk mau menulis terlebih di blog? yang rata-rata merasa belum mampu atau belum siap.
Melakoni menjadi penulis.
Sebelum acara ini ditutup, bu Capri memberikan tambahan penjelasan program POP yang intinya melihat dari sisi positif program POP untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Sesi ini pun selesai dan kami pun foto bersama sebelum berpisah dan bertemu kembali minggu ketiga bulan Agustus, terima kasih semua,
Salam sehat.
Salam sehat.
(Dahlia L. Silitonga)
Comments