Menyayangi Sesama

 



Sumber gambar: AISEI

Siang ini, Riko dan teman-temannya berencana bermain basket di lapangan basket persis di samping Indomaret. Entah kenapa tempat itu menjadi lapangan favorit bermain basket Riko dan teman-temannya. Riko tiba lebih awal di lapangan basket sambil menunggu teman-temannya tak sengaja, Bondan lewat di depannya. Bondan adalah musuh lama Riko. Riko memalingkan muka pada Bondan. 

Riko tidak senang dengan kehadiran Bondan karena Bondan pernah bermain curang saat bermain satu tim dengannya Tetapi tidak demikian dengan Bondan. Dia telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada Riko. Sikap keras hati Riko yang tidak mau menerima permintaan maaf Bondan itulah yang membuat Riko bersikap dingin pada Bondan.

"Hai, Riko, sedang apa sendirian?"sapa Bondan

Riko tak menjawab sapaan Bondan

"Ahh, aku tahu kamu pasti sedang menunggu teman-temanmu ya?"

Riko akhirnya menjawab, "Bukan urusanmu."

"Oh, kamu masih marah padaku ya, Riko?" tanya Bondan, "Bukankah aku sudah meminta maaf padamu?"

Tak lama kemudian mulai berdatangan teman-teman Riko. Anto menyapa Bondan, "Hai Bondan, apa kabarmu, lama tak bertemu?"

Bondan menjawab, "Kabarku baik Anto hanya tadi aku kebetulan lewat dan berpapasan dengan Riko."

Anto memandang Riko, "Riko, kita kekurangan orang bermain basket dalam tim kita karena Budi berhalangan datang, Bagaimana kalau kita mengajak Bondan?"

Riko menjawab, "Oh, Budi tak bisa datang latihan ya, Anto." Riko berpura-pura berpikir, dalam hatinya bergumam, "Aku tak sudi bermain satu tim dengan Bondan, tapi bagaimana ya cara menolaknya, yang dikatakan Anto ada benarnya."

Anto menepuk bahu Riko, "Apa yang kamu pikirkan, Riko?"
"Kamu masih marah ya dengan Bondan?" tak baik Riko menyimpan kesalahan teman, bukankah Bondan telah mengakui kesalahan dan meminta maaf padamu?"
Sekarang kita kekurangan pemain berlatih basket, tentunya sebagai pemimpin tim, kamu harus bisa menempatkan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi dan memaafkan itu baik, Riko.

"Iya, kamu benar Anto, kita harus menyayangi sesama termasuk musuh kita."

"Betul, Riko, lagipula tak baik memiliki musuh tetapi lebih baik memiliki banyak teman, timpal Anto."

Riko berjalan mendekati Bondan, dan mengulurkan tangannya tanda berdamai. Bondan membalas uluran tangan Riko. Keduanya kini telah rukun.

"Ayo, teman-teman kita berlatih basket, tim sudah lengkap!" seru Riko

Mereka pun kembali bermain basket dengan gembira.




Sumber gambar: dokumentasi pribadi




Comments

Popular posts from this blog

Mimpi Punya Laptop Asus

Hujan di bulan Desember

Tematik: Poster Menjaga Kebersihan