Posts

Showing posts from May, 2020

Merawat bangsa sebuah perjalanan

Image
Serpong, 31 Mei 2020 Ku tuliskan dengan cinta sebuah ulasan singkat atas dedikasi para tenaga kesehatan di masa kolonial Belanda dan kemerdekaan hingga masa kini khususnya di masa pandemik pengorbanan para tenaga kesehatan, semoga selalu menginspirasi kita untuk selalu berbuat kebaikan dan memotivasi kita untuk berkarya dalam kehidupan nyata.  Dalam buku ini, Hans Pols menuliskan secara eksplisit perjalanan sejarah di masa kolonial dan kemerdekaan yang diwarnai dinamika politik peran para dokter Hindia Belanda dan dilanjutkan oleh para dokter Indonesia, telah berjasa merintis pendidikan Kesehatan Masyarakat dan fundamental dunia kesehatan di Indonesia. Merawat bangsa, sebuah judul yang tepat untuk menggambarkan pergerakan dan perjuangan para dokter Indonesia dimulai dengan Budi Utomo (20 Mei 1908) yang menjadi gerakan nasionalis para dokter, politik etis dan pemberantasan penyakit malaria. Kehidupan para pelajar pun turut dituliskan dan disertakan dengan gambar masa pe...

Buku diary pertamaku

Image
Serpong, 29 Mei 2020 Hari ini perjalanan keluar rumah dimulai dengan pergi ke Apotik, ku siapkan catatan obat papa yang hendak dibeli, sepatu, topi dan masker tak ketinggalan. Sebelum berangkat, tak lupa berdoa supaya berjalan dalam penyertaanNya. Aku pun melangkahkan kakiku dengan riang. Ku tunggu angkot arah tujuan BSD dengan sabar. Hanya aku sendiri di dalam angkot hingga tujuan BSD dan aku tiba dengan selamat di tujuanku. Ketika hendak masuk, ku lihat ada seorang ibu pemulung dan anaknya menaruh barangnya di depan Apotik, tanpa pikir panjang ku berikan tanganku padanya dan mengajar anak itu menggunakan hand sanitizer di tempat yang sudah disediakan oleh pihak Apotik. Kelihatannya anak dan ibu itu hendak membeli vitamin. Tetapi tak berapa lama tiba giliranku, aku pun mengeluarkan catatan dari dalam tasku dan memberikan kepada petugas agar pesanan obat papa disiapkan. Ada satu jenis obat papa yang kurang lengkap karena habis dan ku minta petugas menuliskannya di kertas pe...

Papaku hebat

Serpong, 27 Mei 2020 Papaku sudah bertambah tua, rambut beruban sudah banyak terlihat. Dibalik raut wajahnya yang menua tetapi semangatnya untuk belajar dan mengajar masih berkobar kobar. Setiap malam kalau lampu rumah belum mati, itu berarti papa masih membaca. Terkadang aku malu juga dengan papa, aku sudah mengantuk dan hendak tidur tetapi papa masih terus asyik membaca. Generasi muda harusnya tidak mau kalah ya dengan generasi tua 🙂 Papaku pernah terserang stroke, sebelah kiri bagian tubuhnya tidak normal ketika aku hendak menyelesaikan tugas akhirku menjadi seorang sarjana. Mamaku sempat menyembunyikan dariku karena takut kuliahku terganggu tetapi akhirnya aku mampu menyelesaikan tugas akhirku. Papaku sejak kecil selalu mengajariku Matematika, soal hitungan papa selalu nomor satu sampai uang kembalian pun satu rupiah tak luput dari hitungan papa.  Semangat papa untuk belajar dan mengajar menginspirasiku, mungkin ada benarnya yang dikatakan pepatah buah tak jatuh j...

silahturahmi di masa pandemi

Image
 Serpong, 24 Mei 2020 Hari ini teman temanku yang beragama muslim merayakan Idul Fitri setelah sebulan berpuasa di masa pandemi. Tentunya suasana merayakan hari Idul Fitri tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Setahun yang lalu kita bisa dengan leluasa bersilahturahmi tanpa ada batasan menjaga jarak ( physical distancing ), tahun ini sungguh sangat berbeda. Walaupun masih dalam suasana hari raya, kebahagiaan dan ungkapan syukur terasa lengkap ketika kita merayakan bersama dengan keluarga dan orang yang kita kasihi. Silahturahmi dalam makna universal bertujuan menjaga persatuan, saling menyokong satu sama lain, memperluas persaudaraan, merekatkan tali persaudaraan. Banyak nilai positif yang kita dapatkan dengan menjaga silahturahmi terhadap sesama termasuk membentuk kepribadian yang peduli, dan berempati. Namun di masa pandemi, kondisi lingkungan memaksa kita untuk melakukan adaptasi dengan bersilahturahmi mematuhi protokol kesehatan dengan...

The one I wrote for you

Image
Serpong, 23 Mei 2020 Hari sabtu malam, saya mengisi waktu dengan menonton film "The one I wrote for you" di rumah. Isi ceritanya sederhana namun pesannya sangat menarik "raihlah mimpimu". Seorang pria, suami dan ayah yang memiliki talenta bermain musik dan bernyanyi namun terlupakan karena kondisi ekonomi yang memaksanya untuk mencari penghidupan layak. Namun anak perempuan, Gracie terus mendorong ayahnya untuk mengikuti sebuah kontes musik bahkan berani berinisiatif mengirimkan karya ayahnya yang sudah terlupakan. Disinilah awal mula cerita perjalanan Ben kembali ke dunia musik. Semua perjalanan hidupnya terbaca dari setiap lirik lagu yang dinyanyikan yang mengajarkan kita untuk mencintai keluarga dan memiliki iman untuk meraih mimpi. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi pada akhirnya Ben berhasil meraih mimpinya, lagu karangannya dilirik oleh produser musik untuk diproduksi dan nyatanya musik mampu memberikan penghidupan yang layak. Apapun...

Belajar tanpa batas

Image
Serpong, 22 Mei 2020 Jika dahulu belajar itu selalu dikaitkan dengan pergi ke sekolah atau ke kampus, maka dengan menyimak video youtube Smart-Learning dari kedua Professor, alumni universitas di Amerika, maka pola berpikir kita akan menjadi lebih luas. Siapa yang tidak menyangka bahwa kondisi pandemik akan memaksa kita untuk berubah dari cara belajar konvensional menjadi berbasis digital hanya dengan laptop dan jaringan internet. Belajar tanpa batas hingga filosofi setiap nafas hidup kita juga adalah belajar. Belajar bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Belajar dari kehidupan tanpa dibatasi oleh dinding kelas, belajar tanpa mengenal waktu pagi, siang atau malam sepanjang dilakukan dengan hati gembira. Gaya belajar pun bermacam macam dan selalu berubah setiap waktu, sumber belajar pun tidak harus dari guru tetapi dari berbagai sumber terpercaya dan relevan bahkan pengalaman hidup pun bisa menjadi sumber belajar. Itu yang kita ambil dari perspektif murid. ...

Buku batak kuno (Pustaha Laklak)

Image
Serpong, 21 Mei 2020 Hari ini saya mendapatkan kiriman video WAG dari seorang teman berupa film dokumenter judulnya" Pustaha Laklak" atau terjemahan bahasa Indonesia adalah buku batak kuno. Di dalam video ini diceritakan mengenai seorang bapa tua yang memanggil anak anaknya di desanya, nama tempatnya tidak disebutkan. Bapa tua ini mengajar dengan cara sederhana menanyakan benda apakah yang dipegangnya dari semua jawaban tidak ada jawaban anak anak itu yang benar ataupun mendekati namun Bapa tua itu dengan sabar mengenalkan Pustaha Laklak. Pustaha laklak ditulis dengan aksara batak di atas kulit kayu dan dilipat menyerupai akorodian panjangnya bisa mencapai 7 meter dengan lebar 60 cm dan ditulis dengan tinta tebu seperti membatik. Pustaha laklak berisi ilmu pengetahuan, nasehat, peramalan yang dipercayai nenek moyang bangsa Batak. Seperti yang kita ketahui bahwa suku bangsa Batak memiliki 5 sub etnik di sepanjang 7 kabupaten yang dialiri oleh danau Toba. Pust...

Berbuah dari sebuah kegagalan

Image
 Serpong, 19 Mei 2020 Ku sempatkan waktuku menulis ulang tahun saudaraku, Franky ke- 34 tahun. Pagi pagi, aku sudah siapkan kado, kaos bola ukuran XL karena hobinya sepakbola dan badannya besar. Semoga muat kaosnya, adikku tidak terpengaruh work from home (tawaku dalam hati). Tak lupa rencanaku membuatkan kue bolu jadul, andalanku. Awalnya membuat kue bolu jadul ini ada ceritanya dari sebuah kegagalan. Tapi aku tidak menyerah karena kegagalan, ku coba hampir setiap minggu 1 loyang kue bolu jadul dengan resep yang sama. Dari sinilah aku belajar sebuah kunci keberhasilan bahwa mentega dan telor tidak bisa disatukan karena sifatnya sama sama minyak. Ternyata ada ilmu Science yang harus dipahami juga. Tibalah harinya ketika kue bolu jadul itu mengembang dan manis rasanya. Hatiku sangat senang tak sia sia berusaha, belajar dan belajar dari sebuah kegagalan. Semakin sering aku berlatih maka aku akan semakin terampil. Dahlia L. Silitonga

Menunjukkan sikap pembelajar dan menjadi manusia pembelajar

Rasanya kata belajar tidak pernah asing di telinga kita, namanya belajar selalu identik dengan bangku sekolah atau pendidikan formal mulai dari tingkat TK sampai kuliah S1, S2, S3 dsb. Kita akan bangga dengan segudang sertifikat yang kita raih di bangku sekolah tentunya yang akan mendukung kehidupan ekonomi kita di hari depan namun sesungguhnya menunjukkan sikap pembelajar itu bukan hanya berbicara mengenai nilai atas kertas atau pun selembar sertifikat tetapi juga karakter yang kita bangun, biasakan dan mejadi nilai yang kita anut.  Menunjukkan sikap pembelajar juga dimulai dari pendidikan di rumah, dalam kehidupan sehari hari, bagaimana menyikapi suatu permasalahan. bagaimana mau mendengar, berkomunikasi dengan baik yang kebanyakan ilmunya tidak kita peroleh di bangku kuliah. Sikap pembelajar juga harus bersedia dengan rendah hati belajar dari temannya yang lebih unggul darinya.Sikap pembelajar juga mau belajar mendapatkan pengetahuan dan ilmu ilmu baru yang bermanfaat. ...

Resume Menulis 3 Alinea

ditulis oleh : Dahlia L. Silitonga Tepat hari ini, minggu tanggal 17 Mei 2020 jam 16.00-17.30 WIB, kami mengikuti kelas belajar menulis online AISEI dengan pak Wijaya Kusuma sebagai narasumber, dari ruang zoom terlihat wajah peserta yang antusias untuk mendengar pak Jay dan jumlah peserta yang hadir sebanyak 48 orang. Judul webinar hari ini singkat dan menarik " Menulis 3 alinea". Saya berharap mendapatkan pengetahuan yang baru, inspirasi untuk maju dan berbagi dengan rekan rekan guru dari berbagai daerah yang turut hadir juga. Webinar ini dibuka oleh bu Capri sebagai salah satu pendiri AISEI, beliau menjelaskan latar belakang AISEI, 4 pilar AISEI dan ketentuan pelatihan menulis online secara singat dan cepat. lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi, sesi tanya jawab dan foto bersama secara virtual. Semua kegiatan webinar hari ini berjalan dengan sangat baik tidak ada kendala teknis yang berarti dan semua peserta pun memberikan respon positif dengan bertanya. De...

Yukk, belajar matematika dengan model

Serpong, 15 Mei 2020 Apa yang terpikirkan ketika kita mendengar kata Matematika Matematika itu pelajaran yang menakutkan, sulit, gurunya galak dsb masih ada anak yang berpikir demikian. Disinilah tantangan kita sebagai guru bagaimana membuat matematika itu menjadi pelajaran yang menarik, disenangi anak dan kontekstual. Matematika itu menjadi bagian dari kehidupan sehari hari dan bukan hanya sekedar teori berhitung di atas kertas.  Umumnya kita belajar matematika dengan cara menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan membagi dengan cara yang lazim kita gunakan dan kita teruskan ke anak anak kita baik di sekolah dan di rumah namun ada satu metode yang menarik yaitu, mengajar dengan model matematika menggambar dengan kotak sederhana yang mewakili kuantitas dan bisa dilakukan untuk operasi penjumlahan, pengurangan, mengalikan dan membagikan. Disini anak anak belajar untuk memahami sebuah permasalahan yang ada dalam konteks permasalahan sehari hari dan menyederhanakan dengan l...

Absensi online (Google Form)

Serpong, 13 Mei 2020 Hari ini, saya belajar membuat absensi murid dengan menggunakan form google. Saya belajar dari rekan guru yang sudah terlebih dahulu mengetahui caranya. Ternyata tidak susah, kita perlu memiliki akun gmail, sign in lalu kita masuk ke google form dan memilih menggunakan akun pribadi dengan mendesain pertanyaan yang relevan untuk absensi murid seperti nama, tanggal kehadiran, alasan ketidakhadiran lalu klik kirim hanya di pertemuan awal, saya tidak menginformasikan kepada murid murid saya dan mereka pun tidak ada yang bertanya. Diakhir pembelajaran hari ini, saya memeriksa hasil respon yang sudah dimasukkan oleh murid-murid saya melalui orangtua mereka masing masing, ternyata melebihi jumlah murid dan itu berarti ada 1 murid yang melakukan absensi sampai dengan 3 kali, untungnya bisa di edit dan dikomunikasikan kembali ke orangtua murid supaya besoknya, cukup sekali absen saja. Itulah sedikit pengalaman pembelajaran absensi online dengan menggunakan google form...

Belajar dari Covid 19

Konferensi Pendidkan Akademi Edukreator (Rabu, 06 Mei 2020) Selesai home learning, saya mengambil waktu di tengah hujan deras di luar rumah menyimak konferensi pendidikan live di youtube kementerian pendidikan RI, tertera jadwal dari pukul 14.00-18.00, dibuka dengan talkshow interaktif menteri pendidikan mengenai 6 karakteristik siswa: berpikir kritis, mandiri, spiritualitas, kebhinekaan global, kolaborasi dan kreativitas. Model penilaian pun harus berubah jika hendak memenuhi nilai evaluasi PISA. Berpikir kritis, inovasi dan kreativitas merupakan perubahan cara berpikir serta pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi digital atau virtual. Satu point yang menarik dikemukakan adalah bahwa pendidikan harus relevan dengan dunia nyata (sosial, ekonomi). Dan ditutup dengan 3 hal menarik oleh mas Nadiem: banyak tanya, banyak coba dan banyak karya. Sebuah gagasan yang membuka paradigma baru dunia pendidikan. Talkshow kedua: membangun dunia pendidikan baru dari berbagai pemikiran mulai d...

Menulis itu menyenangkan

Hari ini saya belajar menulis dengan om Jay, saya tidak kenal beliau tapi saya dapat informasi menulis online gratis dari AISEI, wow...tambah ilmu, tambah wawasan dan tambah teman dari seluruh Nusantara pasti menyenangkan ya, :) Teori 5 K dan 4 kekuatan manusia juga menjadi dasar pemikiran untuk terus menerus dikembangkan dan dilatih secara konsisten sehingga semakin banyak hasil karya yang kita kontribusi kepada dunia pendidikan. Era pandemik saat ini, kita bisa mengambil sisi positifnya, semakin memberi ruang yang merdeka untuk mengembangkan kreatifitas dan imajinasi untuk mengajar dan tentunya menulis, teknologi media online membantu sarana penunjang guru untuk mengajar, berdiskusi dan memberi penugasan kepada siswa. Sharing pengalaman dan ilmu dari om Jay semakin membuka wawasan dari nilai menulis yang sejatinya harus dimiliki tenaga pendidik supaya melahirkan generasi penerus yang cinta membaca dan menulis. Terima kasih, om Jay dan AISEI.