Belajar dari Covid 19
Konferensi Pendidkan Akademi Edukreator (Rabu, 06 Mei 2020)
Selesai home learning, saya mengambil waktu di tengah hujan deras di luar rumah menyimak konferensi pendidikan live di youtube kementerian pendidikan RI, tertera jadwal dari pukul 14.00-18.00, dibuka dengan talkshow interaktif menteri pendidikan mengenai 6 karakteristik siswa: berpikir kritis, mandiri, spiritualitas, kebhinekaan global, kolaborasi dan kreativitas. Model penilaian pun harus berubah jika hendak memenuhi nilai evaluasi PISA. Berpikir kritis, inovasi dan kreativitas merupakan perubahan cara berpikir serta pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi digital atau virtual. Satu point yang menarik dikemukakan adalah bahwa pendidikan harus relevan dengan dunia nyata (sosial, ekonomi). Dan ditutup dengan 3 hal menarik oleh mas Nadiem: banyak tanya, banyak coba dan banyak karya. Sebuah gagasan yang membuka paradigma baru dunia pendidikan.
Talkshow kedua: membangun dunia pendidikan baru dari berbagai pemikiran mulai dari google, LIPI dan guru berkebutuhan khusus lalu dilanjutkan talkshow ketiga dilanjutkan dengan talkshow belajar bukan hanya dari sekolah dari berbagai kalangan memberikan pandangan mengenai covid 19 dan pendidikan baik dari sisi positif dan negatif sesuai dengan pengalaman para narasumber. Dalam kondisi keterbatasan di tengah pandemik Covid 19 maka pendidikan dengan adopsi media online menjadi jawaban. Kesehatan mental, substansi merdeka belajar yang berpihak kepada murid untuk membentuk strategi pembelajaran yang efektif dengan peran teknologi yang merata di seluruh Indonesia. Teknologi juga berhubungan dengan mental guru menggunakan laptop dan ketersediaan kuota yang memadai untuk mengakses teknologi. Proses belajar dari rumah juga memberikan kesempatan untuk melibatkan peran orangtua.
Demo slam penjelasan dari REFO Indonesia setelah menonton presentasi demo kreatif dari para guru terpilih dan akhir memberikan voting demo slam favorit. Semakin banyak pengetahuan dan pembelajaran menginspirasi yang ku dapatkan dan ku bagikan hari ini.
Selesai home learning, saya mengambil waktu di tengah hujan deras di luar rumah menyimak konferensi pendidikan live di youtube kementerian pendidikan RI, tertera jadwal dari pukul 14.00-18.00, dibuka dengan talkshow interaktif menteri pendidikan mengenai 6 karakteristik siswa: berpikir kritis, mandiri, spiritualitas, kebhinekaan global, kolaborasi dan kreativitas. Model penilaian pun harus berubah jika hendak memenuhi nilai evaluasi PISA. Berpikir kritis, inovasi dan kreativitas merupakan perubahan cara berpikir serta pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi digital atau virtual. Satu point yang menarik dikemukakan adalah bahwa pendidikan harus relevan dengan dunia nyata (sosial, ekonomi). Dan ditutup dengan 3 hal menarik oleh mas Nadiem: banyak tanya, banyak coba dan banyak karya. Sebuah gagasan yang membuka paradigma baru dunia pendidikan.
Talkshow kedua: membangun dunia pendidikan baru dari berbagai pemikiran mulai dari google, LIPI dan guru berkebutuhan khusus lalu dilanjutkan talkshow ketiga dilanjutkan dengan talkshow belajar bukan hanya dari sekolah dari berbagai kalangan memberikan pandangan mengenai covid 19 dan pendidikan baik dari sisi positif dan negatif sesuai dengan pengalaman para narasumber. Dalam kondisi keterbatasan di tengah pandemik Covid 19 maka pendidikan dengan adopsi media online menjadi jawaban. Kesehatan mental, substansi merdeka belajar yang berpihak kepada murid untuk membentuk strategi pembelajaran yang efektif dengan peran teknologi yang merata di seluruh Indonesia. Teknologi juga berhubungan dengan mental guru menggunakan laptop dan ketersediaan kuota yang memadai untuk mengakses teknologi. Proses belajar dari rumah juga memberikan kesempatan untuk melibatkan peran orangtua.
Demo slam penjelasan dari REFO Indonesia setelah menonton presentasi demo kreatif dari para guru terpilih dan akhir memberikan voting demo slam favorit. Semakin banyak pengetahuan dan pembelajaran menginspirasi yang ku dapatkan dan ku bagikan hari ini.
Comments