Papaku hebat


Serpong, 27 Mei 2020


Papaku sudah bertambah tua, rambut beruban sudah banyak terlihat. Dibalik raut wajahnya yang menua tetapi semangatnya untuk belajar dan mengajar masih berkobar kobar. Setiap malam kalau lampu rumah belum mati, itu berarti papa masih membaca. Terkadang aku malu juga dengan papa, aku sudah mengantuk dan hendak tidur tetapi papa masih terus asyik membaca. Generasi muda harusnya tidak mau kalah ya dengan generasi tua 🙂

Papaku pernah terserang stroke, sebelah kiri bagian tubuhnya tidak normal ketika aku hendak menyelesaikan tugas akhirku menjadi seorang sarjana. Mamaku sempat menyembunyikan dariku karena takut kuliahku terganggu tetapi akhirnya aku mampu menyelesaikan tugas akhirku. Papaku sejak kecil selalu mengajariku Matematika, soal hitungan papa selalu nomor satu sampai uang kembalian pun satu rupiah tak luput dari hitungan papa. 

Semangat papa untuk belajar dan mengajar menginspirasiku, mungkin ada benarnya yang dikatakan pepatah buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Papa kalau tidak pandemik hampir setiap malam pasti pulang mengajar larut malam tetapi papa tak pernah mengeluh. Papa juga yang mengajariku untuk senantiasa berdoa, belajar, jujur dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Terima kasih papaku, sehat selalu dan semangat terus mengajar generasi penerus bangsa.


salam literasi.
Dahlia L. Silitonga

Comments

Wijaya kusumah said…
salam untuk papa ya
IyahSadiyah said…
Sehat terus buat Papa...
Mondang said…
Semoga Ayahanda sehat selalu

Popular posts from this blog

Tematik: Ayo, Membuat Kolase Bebek!

Mimpi Punya Laptop Asus

Amazing animals