Pengalamanku menjadi host

Serpong, 17 Juni 2020



Masa pandemik saat ini adalah masa untuk belajar online mulai dari pembelajaran, rapat, webinar hingga pertemuan dengan orangtua pun dilakukan secara online. Untungnya infrastruktur tersedia dan dengan jaringan internet memadai memudahkan untuk dilakukan pertemuan daring di kota besar. Mungkin akan berbeda pembelajaran bila dilakukan di luar pulau Jawa misalnya: guru guru akan pergi dari rumah ke rumah para murid untuk menyampaikan bahan ajar. Tapi hari ini aku mendapatkan kesempatan menjadi host untuk melakukan pertemuan orangtua secara daring dengan menggunakan google meet. Tak terbayangkan sebelumnya. Tadinya hanya peserta yang biasa di undang untuk ikut seminar online, misalnya sekarang menjadi host, wow...

Pertama, tentunya aku perlu belajar dari yang lebih tahu dariku, rekan kerjaku di sekolah. Aku belajar mulai dari masuk hingga mengundang, caranya sederhana. Lalu aku praktekkan dengan menggunakan laptopku di rumah malamnya. Aku buka gmailku lalu mencari di browser google meet dan aku pun masuk dan mengundang orangtua murid untuk hadir di pertemuan virtual pertamaku. Orangtua pertama mengatakan bahwa suaraku tidak terdengar lalu mengingat waktu terus berjalan dan audio juga belum jalan, maka beralihlah kami ke video call walaupun kami sudah berada di google meet. Ya, itulah kenangan pertama menggunakan google meet. Untungnya orangtua pertama mengerti permasalahan kami. Ya, memang ada keuntungan menggunakan google meet dibandingkan dengan video call, kita bisa melakukan sharing presentasi, misalnya: nilai rapor anak.

Selesai video call dari orangtua pertama, aku mencoba lagi mengundang orangtua kedua untuk masuk ke google meet dengan menuliskan alamat email masing masing orangtua, nah, cara ini berhasil lalu dengan semangat aku pun melakukan tes audio dan terdengar jelas suara dari orangtua kedua dan suaraku pun terdengar dengan jelas oleh orangtua kedua. Rasanya senang berhasil melakukan pertemuan virtual pertama dengan belajar melewati trial and error. Selanjutnya, aku melakukan hal yang sama untuk semua orangtua muridku. Dan tak lupa untuk berfoto setelah pertemuan virtual selesai.

Nah, itulah pengalaman pembelajaran pertemuan virtual pertamaku, bagaimana dengan kalian, teman teman? Pasti memiliki cerita unik masing masing, :)


Dahlia L. Silitonga



Comments

Rita Wati said…
Pengalaman pertama yang menyenangkan sis,trial and error sudah pasti.
Dian Ariadita said…
Semangat, bu Dahlia
Proses trial dan erorr memang harus dilalui ttp semangat bu Dahlia
Mondang said…
Semangat, Slm sukses sllu

Popular posts from this blog

Tematik: Ayo, Membuat Kolase Bebek!

Mimpi Punya Laptop Asus

Amazing animals