Manajemen keuangan keluarga
Hari ini aku mengikuti seminar "Manajemen keuangan keluarga" yang diadakan oleh UPH dengan dua narasumber yang sangat luar biasa bapak Partogian Sormin dan Antonius Herusetya. Manajemen keuangan keluarga di masa pandemik adalah hal yang sangat penting untuk dikelola dengan baik dan terutama mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif.
Paparan presentasi dibuka oleh bapak Partogian Sormin dengan menampilkan data kasus Covid 19 tanggal 28 Juni 2020 dengan jumlah kasus di seluruh dunia sekitar 10 juta kasus dengan kematian 500.000 dan tingkat kesembuhan sebanyak 1.000.000 penduduk. Dengan jumlah kasus yang sangat signifikan bisa dipastikan bahwa pandemik Covid 19 membawa dampak bagi ekonomi keluarga. Sumber kas masuk pun terbagi bagi dalam beberapa kelompok: pendapatan, pinjaman dan penjualan aset. Pandemik Covid 19 adalah momentum kita untuk berpikir kreatif mendapatkan sumber penghasilan lain mulai dari kegemaran kita dengan berbisnis online. Hal yang menarik disampaikan dalam seminar ini adalah bahwa tabungan kita sebaiknya bernilai minimal 10% dari penghasilan perbulan barulah dikatakan pendapatan kita sehat.
Paparan kedua dilanjutkan oleh bapak Antonius Herusetya yang menjelaskan tentang pengeluaran mulai dari konsep time value of money, Covid 19 adalah uncontrolled condition dan manusia adalah makhluk yang istimewa yang diberi kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi. Tips pun dibagikan dalam seminar ini bagaimana bijak dalam berbelanja diantaranya:
1. Mengurangi atau menunda pengeluaran yang tidak penting atau tidak mendesak seperti jalan jalan, belanja pakaian, dsb.
2. Belanja via daring mengurangi kontak langsung dan gratis ongkos kirim
3. Gunakan fasilitas yang sudah tersedia misalnya: WIFI di rumah sudah terpasang maka kuota internet pribadi pun sebaiknya tidak perlu
4. Gunakan konsep time of value (memanfaatkan cicilan 0% dalam 6 bulan untuk kebutuhan mendesak)
5. Manfaatkan sumber daya atau dana yang ada seperti AC menggunakan timer
Pesannya adalah agar kita bijak dalam berbelanja dan memulai untuk membuat perencanaan keuangan baik dari pemasukan dan pengeluaran. Transformasi mindset atau perubahan pola pikir dalam mengelola keuangan keluarga.
Salam literasi,
Dahlia L. Silitonga
Comments