Webinar Tak Kenal Maka Tak Kebal

 





Tak kenal maka tak sayang
Tak kenal maka tak kebal
Mari kita berkenalan
Supaya terbentuk kekebalan individu dan kelompok

Tanggal 09 Januari 2021, saya mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti webinar bersama alumni Universitas Sumatera Utara (USU) berjudul "Tak kenal maka tak kebal". Acara webinar dibuka oleh Rosnani Sagala dan dimoderatori oleh Nikson Sitorus. Ada 3 paparan dari para narasumber yang tak lain adalah alumni USU: dr. Benyamin Sihombing, dr. Mauritz Silalahi dan Rico Januar Sitorus, M.Kes.

1. Presentasi pertama dipaparkan oleh dr. Benyamin Sihombing yang menjelaskan latar belakang permasalahan kasus Covid 19 dan angka kematian yang menunjukkan kenaikan pasca liburan kemudian munculnya varian baru Covid 19 yang sudah ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Dampak yang sangat luas akibat pandemi Covid 19 berkepanjangan dari bidang ekonomi, pendidian dan sosial. Salah satu intervensi kesehatan masyarakat efektif dan efisien adalah melalui vaksinasi.

Bagaimana cara menghentikan penularan penyakit Covid 19?
Kuncinya pada perubahan perilaku dan vaksinasi.
Mengapa Gerakan 3 M harus disiplin dijalankan walaupun vaksinasi Covid 19 sudah berjalan?
Karena vaksin tidak bisa menutupi seluruh penduduk dalam suatu waktu dan belum ada data penelitian yang menyatakan seberapa kuat dan lama antibodi di dalam tubuh mampu bertahan menghadapi virus Covid 19. Sampai dengan hari ini, data efikasi Covid 19 di Indonesia belum dipublikasi.

Kebutuhan vaksin Covid 19 di Indonesia:



Ketersediaan vaksin Covid 19 menunjukkan adanya solidaritas berbagai negara dalam misi kemanusiaan.

2. Paparan kedua disampaikan oleh dr. Mauritz Silalahi yang keseharian berhadapan langsung dengan penderita Covid 19 di salah satu RS di Kalimantan Timur. Pemaparan lebih ke arah teknis seperti: uji fase 3 vaksin Sinovac, efek samping vaksin Covid 19, vaksin tidak diberikan kepada siapa saja dan penundaan vaksinasi.

Dari bagan di bawah ini maka kita bisa memperhatikan proses vaksinasi dari hilir ke hulu





Paparan ketiga dari salah satu dosen Universitas Sriwijaya, Rico Januar Sitorus, M.Kes. Hal yang sangat menarik disampaikan adalah gerakan 3 M plus 2 M menjadi 5 M: menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Sesi tanya jawab pun dibuka dengan diawali penjelasan MOU dari Ferdinand Kementerian Kesehatan dan sejumlah pertanyaan di kolom chat.

Pertanyaan menarik
a. Apakah orang yang sudah terkena Covid 19 perlu mendapatkan vaksinasi Covid 19?
Jawaban: Orang yang terkena Covid 19 bukan berarti tidak mendapatkan manfaat jika tidak divaksin. Jadi, orang yang terkena Covid 19 diperbolehkan untuk divaksin tetapi tidak diprioritaskan.

Refernsi: Panduan Covid 19 versi 5

Sessi foto menjadi bagian yang menarik karena pertama kali kita melakukan webinar virtual 2021





Sesi ramah tamah antar alumni dengan dibuka mengucapkan selamat tahun baru 2021.


Salam sehat dan bahagia,

Dahlia L. Siltionga

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi Punya Laptop Asus

Hujan di bulan Desember

Tematik: Poster Menjaga Kebersihan