Habitat Jentik


Gambar 1: Genangan air payau

Gambar 2: Genangan air di tempurung kelapa

Bulan Oktober ini, kita sudah memasuki musim penghujan. Hampir setiap hari selalu turun hujan ditandai dengan perubahan cuaca. Musim hujan juga harus diwaspadai. Di satu sisi, hujan membawa berkat bagi tanaman dan tanah tetapi di sisi lain, hujan bisa menjadi tanda kewaspadaaan dini penyakit berbasis tular vektor. Apakah vektor itu? Vektor adalah agen pembawa penyakit seperti nyamuk, lalat, kecoa.

Penyakit malaria, aedes aegypty sangat menantikan musim penghujan. Biasanya setelah hujan berhenti, akan timbul genangan air di dalam cangkang kelapa (gambar kedua di atas) dan itulah yang disebut sebagai habitat (tempat tinggal) nyamuk. Berbeda species nyamuk tentu berbeda pula habitatnya. Jika nyamuk aedes umumnya menyenangi habitat air bersih maka nyamuk anopheles senang habitat air kotor dan payau (gambar pertama di atas). Mengenal species nyamuk penyakit dimulai dari pengetahuan yang baik mengenai habitat jentik. Dengan demikian, kita mengetahui intervensi apa yang tepat untuk mencegah penyakit tular vektor baik di rumah kita masing-masing dan komunitas.

Keberadaan nyamuk selalu identik dengan air. Di kamar mandi pun kalau tidak rajin dikuras air di bak  mandi pasti akan timbul jentik-jentik nyamuk aedes. Genangan air di talang, wadah tempat menaruh minum dispenser dan pot bunga berpotensi menjadi habitat jentik nyamuk. Oleh karena itu penting sekali menjaga kebersihan lingkungan. Karena penyakit tular vektor bermula dari lingkungan yang tidak bersih. Tepatlah lagu masa kecil yang dinyanyikan Eno Lerian, banyak nyamuk di rumahku gara-gara kamu malas bersih-bersih......

Mari kita melatih diri menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah,
bebas dari penyakit tular vektor, keluarga sehat.


Salam sehat,
Dahlia L. Silitonga
 

Comments

Waduh..aku ada beberapa pot kembang hidro..sering2 diganti ya bu airnya

Popular posts from this blog

Tematik: Ayo, Membuat Kolase Bebek!

Mimpi Punya Laptop Asus

Amazing animals