Menjadi Fasilitator Break Out Room Zoom
Sebagai fasilitator, kami berempat diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman imunisasi di negara kami masing-masing. Aku mendapat urutan terakhir. Jadi, aku masih sempat menyiapkan konsep yang akan aku bagikan pengalamanku sebagai tenaga pendamping WHO 2017-2018. Aku menulis konsep pengalamanku terlenbih dahulu untuk membantuku berbicara dalam bahasa Inggris. Rasanya ini menjadi pengalaman pertamaku berbicara dengan bahasa Inggris di depan banyak rekan dari berbeda negara. Ada perasaan deg-degan menunggu giliranku.
Tibalah giliranku. Aku menyapa rekan-rekan supaya tidak terlalu tegang. Lalu aku mulai membacakan konsep yang sudah ku tulis kemudian Lucy menanyakan 4 point pertanyaan yang sudah disiapkan. Aku menjawab dengan tenang dan memperhatikan baik-baik pengucapan bahasa Inggris supaya dipahami teman-temanku. Untungnya, karena di sekolah memakai bahasa Inggris, mulai sudah terbiasa dan dilatih terus menerus supaya semakin fasih berbicara bahasa Inggris.
Aku mampu menyelesaikan keempat pertanyaan tersebut. Tibalah break out room, aku menjadi fasilitator di grup 1. Kami berlima di grup pertama. Kemudian aku pun menanyakan kepada teman-temanku di dalam grup 1 sesuai pertanyaan yang sudah disiapkan tim. Waktu break out time hanya 8 menit, sangat singkat. Karena itu harus pintar-pintar mengatur waktu bagi peserta yang ingin berbagi pengalaman imunisasi. Ada 2 partisipan yang berbagi dari negara Indonesia dan Mozambik.
Setelah selesai break out room zoom, kami pun kembali ke ruang utama. Dan mendengarkan penjelasan Pedja Stojicic dari WHO Serbia, salah satu refleksi "If we do... we will change" di bawah ini:
Comments
Hebat